Select Page

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bentuk jenjang pendidikan menengah formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan. SMK memiliki banyak jenis Program Keahlian, di antaranya adalah Teknologi Rekayasa, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kesehatan, hingga Bisnis dan Manajemen. Keberadaan SMK diharapkan dapat mencetak lulusan yang kompeten sesuai dengan bidang keahlian dan siap bekerja.

SMK Ibnu Abbas merupakan sekolah swasta dengan kompetensi keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di Jalan Pesantren No. 1 RT/RW 12/2, Dsn. Sengon, Kelurahan Pringgodani, Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. SMK tersebut memiliki potensi untuk menciptakan lulusan yang terampil dan kompeten di bidang komputer dan jaringan untuk kawasan Bantur, namun minimnya fasilitas sekolah menjadi kendala bagi guru, tenaga kependidikan, dan siswanya, sehingga kualitas pembelajaranya masih belum optimal.

Nilai rata-rata UKK yang dihasilkan oleh siswa SMK Ibnu Abbas dari tahun 2014 sampai 2018 sekitar 72,1. Nilai 72,1 terbilang sangat minim untuk menghasilkan lulusan yang sesuai kompetensi TKJ. Hal ini juga turut mempengaruhi kondisi dari banyaknya lulusan SMK Ibnu Abbas yang belum bekerja sesuai harapan (kompetensi keahliannya), sehingga menjadi permasalahan yang serius bagi kecamatan bantur dalam meningkatkan pendapatan daerah dan mengurangi jumlah pengangguran.

Berkaitan dengan hal tersebut, tim dosen Teknik Elektro Universitas Negeri Malang (UM) yang terdiri dari Irawan Dwi Wahyono, S.T., M.Kom dan Khoirudin Asfani, S.Pd, M.Pd beserta beberapa mahasiswanya, melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) telah berupaya untuk mengembangkan trainer dan aplikasi khusus untuk siswa SMK kompetensi keahlian TKJ. Trainer dan aplikasi tersebut dirancang untuk mempermudah siswa belajar sehingga mampu meningkatkan capaian kompetensinya.

dosen-te-um-kembangkan-aplikasi-ujian

Gambar 1. Dosen TE UM diwakili Irawan Dwi Wahyono, S.T., M.Kom dan Khoirudin Asfani, S.Pd, M.Pd Menyerahkan Trainer Kepada Perwakilan SMK Ibnu Abbas Bantur

Dalam rilisnya, Irawan selaku ketua program PKM tersebut menuturkan, pengembangan trainer dan aplikasi tersebut perlu dilakukan dan dikenalkan di SMK Ibnu Abbas Bantur, hal tersebut disebabkan oleh terbatasnya fasilitas laboratorium untuk Ujian Kompetensi Keahlian (UKK). Selain itu, terbatasnya waktu pembelajaran di sekolah maupun di rumah, dan kualitas lulusan TKJ SMK Ibnu Abbas yang belum memenuhi kompetensi maupun tidak bersetifikat yang dibutuhkan industri TKJ juga menjadi perhatian.

“Tujuan dari trainer dan aplikasi ini adalah untuk meningkatkan kompetensi dan lulusan  siswa TKJ di SMK Ibnu Abbas dapat 100% terserap di Industri maupun sebagai wiraswasta di bidang TKJ,” ungkap Irawan.

“Diharapkan dengan adanya trainer dan aplikasi ini, kualitas lulusan SMK Ibnu Abbas dapat meningkat,” tambah Khorirudin.

Kegiatan ini didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UM melalui pendanaan PNBP pada Tahun Anggaran 2019. Kegiatan ini terdiri dari perancangan, pembuatan atau pengembangan, pengujian trainer dan aplikasi dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro UM.  Pengujian juga dilakukan di SMK Ibnu Abbas pada kelas XII TKJ. Setelah semua terbukti sudah teruji dengan baik maka dilakukan serah terima trainer dan aplikasi UKK sekaligus memberikan pelatihan terhadap operasional dan cara kerja trainer dan aplikasi kepada pihak SMK Ibnu Abbas, (14/7/19) lalu.