Select Page

Tim Edible Team dari Program Studi S1 Teknik Elektro, DTEI, FT, mencatatkan prestasi membanggakan dalam ajang Tech and Trade Expo 2024 yang diselenggarakan pada Selasa (19/11/2024). Di bawah bimbingan Muhammad Iqbal Akbar, S.ST., M.MT., tim yang beranggotakan Lintang Deni Laksana, Afifah Zahirah, Gabrielley Ferdiansyah Riyadi, dan Hidayatul Falahiyah Ats Tsabitah berhasil memenangkan Gold Medal di Kategori Produk Industri Kreatif.

Produk inovasi mereka, Edible Spoon, adalah sendok yang terbuat dari biji nangka, menawarkan solusi unik untuk memerangi limbah plastik sekaligus mendorong gaya hidup sehat. Dengan harga terjangkau Rp 25.000 per tiga buah, produk ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga ekonomis dan aman dikonsumsi. Misi besar Edible Spoon adalah mendukung keberlanjutan dengan menciptakan Indonesia yang sehat dan bebas dari limbah plastik.

Afifah Zahirah, salah satu anggota tim, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ini. “Kami sangat bersyukur atas penghargaan ini. Edible Spoon adalah bentuk kontribusi kami untuk mengurangi limbah plastik sekaligus memanfaatkan potensi lokal seperti biji nangka yang selama ini kurang dimanfaatkan. Kami berharap produk ini bisa menjadi langkah awal perubahan gaya hidup masyarakat menuju yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya.

Juri dalam ajang tersebut, Roofi, memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi Edible Spoon. “Produk ini sangat kreatif dan solutif, terutama di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup berkelanjutan. Selain itu, memanfaatkan biji nangka sebagai bahan dasar membuat produk ini sangat khas dan unik dibandingkan produk sejenis seperti edible cutlery dari gandum atau jagung. Keunggulan utamanya adalah kombinasi rasa yang enak, tekstur yang kuat, dan daya biodegradabilitas yang tinggi,” jelasnya.

Keberhasilan Edible Spoon juga sangat relevan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 12: Responsible Consumption and Production dan SDG 13: Climate Action. Dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memanfaatkan bahan alami lokal, Edible Spoon mendukung upaya global dalam mengurangi dampak lingkungan.

Dalam konteks pendidikan berbasis wirausaha, Edible Team menjadi bukti bagaimana mahasiswa dapat mengimplementasikan pengetahuan teknik dalam menciptakan produk inovatif yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga bernilai ekonomis tinggi. Ini juga sejalan dengan tren usaha saat ini yang semakin mengarah pada konsep keberlanjutan dan produk-produk berbasis green technology.

Produk sejenis edible cutlery sebelumnya telah hadir di pasaran, namun Edible Spoon memiliki beberapa keunggulan kompetitif. Selain bahan dasar biji nangka yang unik, produk ini memiliki rasa khas dan kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan produk berbahan dasar gandum atau jagung. Dengan desain ergonomis dan daya tahan yang cukup untuk digunakan, Edible Spoon mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Juri juga memberikan saran konstruktif untuk keberlanjutan usaha ini. “Untuk jangka panjang, Edible Spoon perlu memperkuat branding dan memperluas pemasaran, terutama melalui platform digital. Selain itu, diversifikasi produk seperti garpu atau piring edible bisa menjadi langkah strategis untuk memperluas pasar,” tambah Roofi.

Dengan pencapaian luar biasa ini, Edible Team tidak hanya membawa harum nama program studi dan departemen, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk terus berinovasi dan berkontribusi pada keberlanjutan global.