Select Page

Malang, 14 April 2025 — Pembelajaran mata kuliah Elektronika di Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang kini hadir lebih inovatif dan kolaboratif dengan diterapkannya metode co-teaching. Salah satu sesi perkuliahan yang menarik perhatian adalah yang dibimbing oleh Ibu Andriana Kusuma Dewi, S.T., M.T., dosen Program Studi Teknik Elektro. Dalam sesi ini, mahasiswa diajak memahami salah satu materi penting dalam elektronika, yakni komponen pasif kapasitor, melalui pendekatan teoritis dan praktis yang saling melengkapi.

Materi diawali dengan pembahasan prinsip kerja kapasitor, yaitu komponen pasif yang berfungsi menyimpan muatan listrik. Melalui penjelasan komunikatif, Ibu Andriana menyampaikan bahwa kapasitor memiliki peran vital dalam berbagai rangkaian elektronik, mulai dari penyaring sinyal (filter), penyimpan energi, hingga penstabil tegangan.

Mahasiswa diajak mengenal faktor-faktor yang memengaruhi nilai kapasitansi, seperti luas permukaan pelat, jarak antarpelat, dan jenis bahan dielektrik yang digunakan. Penjelasan ini memperkuat pemahaman konseptual mahasiswa tentang bagaimana kapasitor bekerja dalam praktik nyata.

Dalam sesi ini, Ibu Andriana juga memperkenalkan berbagai jenis kapasitor, mulai dari kapasitor keramik, elektrolit, tantalum, hingga kapasitor film. Masing-masing jenis diperkenalkan melalui gambar nyata dan penjabaran aplikasinya di dunia industri serta peralatan rumah tangga. Mahasiswa tidak hanya mengenal bentuk fisiknya, tetapi juga memahami penggunaan kapasitor dalam rangkaian elektronik, seperti pada rangkaian power supply, osilator, dan coupling sinyal AC.

Salah satu sorotan dari sesi ini adalah integrasi teknologi melalui simulasi laboratorium virtual. Mahasiswa diberikan akses untuk menyusun rangkaian kapasitor secara seri dan paralel secara digital, kemudian mengamati perubahan nilai kapasitansi total secara langsung.

Simulasi ini menjadikan konsep perhitungan kapasitor yang sebelumnya abstrak menjadi lebih konkret dan mudah dipahami. Mahasiswa juga diberi latihan perhitungan manual yang kemudian divalidasi melalui simulasi, sehingga meningkatkan rasa percaya diri dalam menyelesaikan soal dan merancang rangkaian.

Metode co-teaching yang diterapkan dalam mata kuliah ini memungkinkan adanya sinergi antardosen untuk memberikan umpan balik dan pendekatan yang lebih beragam kepada mahasiswa. Diskusi dan penguatan konsep tidak hanya berlangsung satu arah, melainkan menjadi dialog aktif yang melibatkan seluruh peserta kelas.

Menurut salah satu mahasiswa: “Belajar kapasitor lewat simulasi dan penjelasan langsung dari Bu Andriana membuat saya lebih cepat paham. Tidak hanya hafal rumus, tetapi juga tahu kapan dan bagaimana kapasitor digunakan dalam dunia nyata.”

Dengan mengintegrasikan teori, praktik, dan teknologi secara menyeluruh, kegiatan co-teaching ini membuktikan bahwa pembelajaran di Institut ASIA terus berkembang menuju pendidikan teknik yang kontekstual, kolaboratif, dan aplikatif.

Kegiatan ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui pendekatan pembelajaran yang inovatif dan berbasis praktik, serta SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, karena mengasah kemampuan mahasiswa dalam memahami dan merancang teknologi elektronika secara nyata.

Langkah ini merupakan bukti nyata komitmen Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang dalam mencetak lulusan yang tidak hanya menguasai konsep teoritis, tetapi juga mampu menerapkannya dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.