Malang, 15 April 2025 – Sebagai wujud nyata penerapan tridharma perguruan tinggi dan kerja sama antar institusi dalam bidang pendidikan dan pengajaran, Departemen Teknik Elektro dan Informatika (DTEI) Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (FT UM) menggelar kegiatan co-teaching pada mata kuliah UI/UX di Institut ASIA, Malang.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (15/4) ini melibatkan Dila Umnia Soraya, dosen Program Studi Pendidikan Teknik Informatika (PTI), DTEI FT UM, sebagai pemateri utama, didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah UI/UX Institut ASIA, Fadhli Almu’ini Ahda. Turut hadir juga Fadia Irsania Putri, mahasiswi Program Studi Teknik Informatika UM yang aktif mengikuti berbagai kompetisi UI/UX baik di tingkat nasional maupun internasional.

Selama tiga jam perkuliahan, Dila membawakan materi tentang Design Thinking dalam UI/UX. Mahasiswa dikenalkan pada lima tahapan design thinking yaitu empathize, define, ideate, prototype, dan test. Kelas dimulai dengan perkenalan dan apersepsi interaktif, di mana mahasiswa diminta menunjukkan tampilan layar smartphone mereka dan diberi pertanyaan pemantik seputar UI/UX.
“Saya ingin mahasiswa tidak hanya tahu teori, tapi juga memahami proses berpikir kreatif dalam merancang solusi desain berbasis kebutuhan pengguna secara nyata,” ujar Dila yang juga pernah mengajar di Institut Asia saat membuka sesi materi.
Materi disampaikan secara sistematis, mulai dari cara memetakan problem statement klien menggunakan tools seperti affinity diagram, empathy map, dan user journey map, hingga teknik merumuskan ide melalui brainstorming, brainwriting, crazy 8s, worst possible idea, bodystorming, sampai SCAMPER. Mahasiswa juga dikenalkan pada berbagai tools untuk membuat prototype, seperti Figma, Canva, dan Adobe XD. Pada tahap akhir, mahasiswa diminta mempresentasikan rancangan UI/UX mereka di depan kelas dan melakukan penilaian sejawat. Tidak hanya konsep, mahasiswa juga berkesempatan praktik langsung mendesain UI.
“Saya sangat mengapresiasi metode pengajaran yang dibawakan Bu Dila. Mahasiswa terlihat antusias dan aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Ini selaras dengan semangat kami dalam membangun atmosfer kelas yang partisipatif dan aplikatif,” kata Fadhli, dosen yang saat ini sedang menempuh studi doktoral di UM.
Suasana kelas menjadi lebih hidup saat sesi ice breaking bertajuk “Redesign This!” dipandu oleh Fadia. Mahasiswi yang juga pernah meraih Juara 3 di ajang Indonesia Inventors Day (IID) ini meminta mahasiswa memilih salah satu dari dua aplikasi—aplikasi pendeteksi hama tanaman atau aplikasi kesehatan—untuk didesain ulang berdasarkan kekurangannya. Mereka kemudian mempresentasikan hasil desain ulang mereka dan mendapatkan umpan balik dari dosen maupun teman sekelas.
“Saya senang bisa berbagi pengalaman, karena saya dulu juga belajar dari sharing dan praktik langsung seperti ini. Harapannya teman-teman makin percaya diri dan tertarik ikut kompetisi UI/UX,” ungkap Fadia.
Kegiatan yang bertempat di Laboratorium B (Lab. Game) Institut ASIA ini ditutup dengan studi kasus di mana mahasiswa diminta merancang UI/UX berdasarkan permasalahan yang sering terjadi di kampus. Hasil desain dikemas dalam bentuk laporan dan presentasi kelompok, disertai tautan prototipe rancangan mereka.
Mahasiswa Institut ASIA menyampaikan kesan positif. Salah satunya, Olivia, mengungkapkan, “Seru banget! Awalnya saya belum paham konsep design thinking, tapi setelah dijelaskan langkah-langkahnya dan langsung praktik, jadi lebih ngerti. Saya juga baru tahu pentingnya warna dan user journey dalam UI/UX.”
Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan kerja sama antara UM dan Institut ASIA, namun juga memberi nilai tambah pada pengembangan keilmuan dan keterampilan mahasiswa di bidang desain antarmuka digital.