Select Page

Pada hari Jumat, 23 Februari 2024, Departemen Teknik Elektro dan Informatika (DTEI)  Universitas Malang (UM) mengadakan kuliah tamu berupa Focus Group Discussion (FGD) dengan topik “An AI-powered E-nose System“. Kuliah tamu ini ditujukan untuk mahasiswa program studi S1 Teknik Elektro yang mengambil matakuliah Sistem Cerdas.

Narasumber yang diundang dalam kuliah tamu ini adalah Babam Rianto, B.Sc., M.Sc., seorang peneliti dari National Kaohsiung University of Science and Technology (NKUST), Taiwan. Beliau merupakan salah satu penulis dari artikel ilmiah yang berjudul “An AI-powered Electronic Nose System with Fingerprint Extraction for Aroma Recognition of Coffee Beans” yang dipublikasikan di jurnal Micro Machines. Dalam artikel tersebut, beliau dan rekan-rekannya mengembangkan sebuah sistem hidung elektronik (e-nose) yang dapat mengenali aroma kopi dari berbagai daerah dengan menggunakan teknik pembelajaran mesin (machine learning).

Moderator yang memandu kuliah tamu ini adalah Sujito, S.T., M.T., Ph.D., seorang dosen dan peneliti di Departemen Teknik Elektro dan Informatika UM. Beliau juga memiliki minat dan pengalaman dalam bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan pengolahan sinyal (signal processing).

Dalam kuliah tamu ini, Babam Rianto menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, metode, hasil, dan implikasi dari penelitiannya. Beliau juga menunjukkan beberapa gambar dan video yang menggambarkan proses dan kinerja dari sistem e-nose yang dibuatnya. Sistem e-nose tersebut terdiri dari sebuah barcode yang berubah warna seiring dengan waktu sebagai reaksi terhadap gas-gas yang dihasilkan oleh daging saat membusuk, dan sebuah pembaca barcode berupa aplikasi smartphone yang ditenagai oleh kecerdasan buatan. Sistem e-nose tersebut telah dilatih untuk mengenali dan memprediksi kesegaran daging dari perpustakaan besar warna barcode.

Setelah presentasi selesai, moderator membuka sesi tanya jawab yang diikuti oleh para peserta kuliah tamu. Beberapa pertanyaan yang diajukan antara lain adalah tentang keunggulan, kelemahan, tantangan, dan aplikasi potensial dari sistem e-nose tersebut. Babam Rianto menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jelas dan informatif. Beliau juga memberikan saran dan motivasi bagi para mahasiswa yang tertarik untuk melakukan penelitian di bidang yang sama.

Kuliah tamu ini berlangsung selama satu jam dan berakhir dengan ucapan terima kasih dari moderator kepada narasumber dan peserta. Kuliah tamu ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi para mahasiswa dan dosen di Departemen Teknik Elektro dan Informatika UM, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan dan penerapan sistem e-nose berbasis kecerdasan buatan.